"Hari-hari bersamanya"
Seperti hanya saya yang
menjadi perempuan paling beruntung di dunia ini, saking bahagianya perasaan
saya saat itu maka sulit untuk menggambarkan kebahagiaan itu. terimakasih ya
Alloh engkau t'lah memberikan itu kepada kami. kami mulai mengawali hari yang
baru yang semula kami segala sesuatu di lakukan sendiri kebanyakannya tapi saat
ini kami selalu bersama bahkan kami terkadang belum tersadar bahwa kami telah
syah menjadi suami isteri. seneeeeengnyah J J..
pagi yang indah dimana
setiap pulang suami dari mesjid selepas shalat subuh saya harus menyiapkan
secangkir kopi hangat favoritnya dan saya harus mulai belajar mencari tahu
kebiasaan dan kesukaan suami saya. seiring berjalannya waktu kami bersama mulai
saling memahami satu sama lain hingga akhirnya tahu kebiasaan dan kesukaan
masing-masing. Yang selama ini saya tunggu ternyata saya bisa sholat berjama'ah
bersama dan kebiasaan kita setelah selesai sholat saya mencium tangannya dan
saling meminta maaf lalu dia selalu mencium pipi kanan dan kiri, kening dan
bibir dan saling mengungkapkan isi hati masing-masing (a sayang nong & nong
juga sayang Aa) subhanalloh indahnya..
saya tak pernah mengira
kalau ternyata suami saya itu sebenarnya penyayang, romantis, perhatian,
bijaksana, dan sholeh insya Alloh. bahkan ternyata dia sebenarnya periang.
padahal dulu dia sangat pendiam, cuek, jaim, egois, kalau baiknya itu sudah
pasti dan sopan tentunya. mungnkin kenapa dia seperti itu karena dia mempunyai
alasan tersendiri yang dahulu saya tak tahu. saya sangat seneng dengan
perubahan-perubahan positif dari suami saya setelah menikah. dia menjadi
sedikit pemberani, percaya diri, periang, perhatian dan banyak lagi yang tak
bisa saya sebutkan. bahkan orang tua dia sendiri dan kakak-kakaknya mengakui
perubahan dia. Dulu itu dia sensitif bahkan kalau ada masalah dia selalu
mengurungkan diri di kamar,,tapi ya sudahlaaah kita semua seneng dengan
perubahan suamiku saat ini . he..he..
Hari demi hari kita hidup
bersama seakan kamar yang kami tempati penuh dengan cinta dan kasih sayang,,
maklum saja namanya juga pengantin baru,, padahal kita di beri kesempatan
bareng hanya 3 hari 2 malam saja yang pada saat itu saya harus pergi lagi ke
Bandung untuk melanjutkan perkuliahan saya. sebenarnya tak kuasa kalau kita
harus berpisah meskipun itu hanya sementara padahal lumrahnya orang pengantin
baru itu harusnya selalu bersama tapi karena berdasarkan komitmen keluarga yang
mengharuskan saya tetap menyelesaikan kuliah saya sampai seelesai. dan kita
siap meski jarang bertemu yang penting ke inginan kedua orang tua kami dan
cita-cita saya tercapai. itu juga tujuan orang tua hanya untuk bekal saya dan
suami juga buat masa depan. bahkan mereka menyarankan saya untuk tidak memiliki
momongan dulu selama belum saya menyelesaikan kuliahnya. padahal jujur saja
saya melihat suami saya amat sangat cepat ingin menggendong bayi..hee padahal
saat itu saya masih merasa takut untu hamil..(padahal sah-sah ajah kaleee,,kan
udah nikan atuh nong).
Sampai-sampai saya merasa
parno dengan kehamilan, kalau gak salah baru 1 bulan pernikahan saya dan saat
itu saya telat datang bulan. waaaah saya kaget bahkan samapai nangis karena
takut hamil L. saya langsung menelpon suami saya memberi kabar itu, tapi
suami saya malah tersenyum dan mengatakan "( nong,, mana mungkin langsung
jadi orang kita beluuuum... aduuh nong tenang dulu yah jangan takut gitu,
walaupun iyah jadi kan kita dah syah menikah). coba pikirkan lagi apa mungkin
bisa jadi tanpa kita tidur bareng? nong langsung menjawab sambil tertawa
diiringi tangisan khawatir" ooohh,,iyaah ya A.. kenapa juga nong tak
pernah berpikir kesana..hee maafin nong yah sayang? mungkin dari situ dia
berpikir bahwa memang nong belum siap untuk menjadi seorang ibu,, tapi suamiku
sangat pengertian dengan keadaanku saat itu dia selalu menenangkan saat dimana
saya ketakutan,gelisah, panik dan sebagainya, inilah enaknya jika memiliki suami yang lebih dewasa dari kita.
Setelah saya tenang
dengan ejadian tempo hari itu tak lama selang waktu 3 hari tamu bulanan itu
dating juga,, dan nong langsung tersenyum ( hee..hee.. gak jadi hamilnya
juga”dengan ekspresi polosnya nong”) lalu saya mengabarkan hal itu kemudian
suami langsung mengatakan “ gimana sekarang keadaan nong dah tenang?” hee,,
jawab nong sambil cengengesan, terlihat sekali kalau nong memang tak bias
menutupi sikap kekanak-kanakannya. Dan lagi-lagi suami saya mengnyikapinya
dengan tenang dan bersikap dewasa menghadapi saya ini.
Beberapa minnggu kemudian
saya berencana untuk pulang kerumah. Sampai nong tak sabar menunggu hari-hari
seakan bumi ini berputar lambat sekali. Karena hari yang nong tunggu adalah
hari yang selalu dinantikan yaitu hari-hari bersamanya. Justru dengan setiap
rencana nongn untuk pulang nong dengan giatnya mengerjakan tugas secepatnya
agar ketika dia balik lagi ke Bandung semua tugas kuliahnya terselesaikan.
Hikmahnya nong tak pernah melalaikan tugasnya karena biasanya jika ada tugas
untuk minggu depan dia dan kawan-kawannya yaitu tika, si kembar dan yang
lainnya mengerjakannya pada malam hari yang besoknya harus di kumpulkan
tepatnya kerja kebut semalam. Oh iyah, si kembar itu adalah teti dan tuti kami
sekarang selalu bersama berempat dan Alhamdulillah kita sejalan dan sefaham
“kita masuk bareng-bareng maka jika
keluarnyapun harus bareng-bareng” amiiin. Dan saya juga sering bercerita
kegitan dan hari-hariku bersama 3 sahabat saya di kampus. Karena saat ini kita
berkomitmen segala sesuatu yang terjadi diantara kita harus saling mengetahui
artinya baik saya maupun suami adalah orang pertama tempat untuk menceritakan
keluh kesah yang terjadi, dan jangan ada yang disembunyikan.
Malam
ini adalah malam terakhir aka tidur dikosan karena besok sepulang saya kuliah
maka saya langsung pulang kerumah suamiku tersayang.. emmmmph senengnya,,
semangat deh hari ini kuliahnya dah gak sabar pengen ketemu suami dan dia juga
selalu menantikan saya pulang dengan selamat bahkan dia mengirimkan pesan
singkat yaitu “Aa tunggu yah nong pulang,,hati-hati saying” dan nong tersenyum
bahagia saat membaca sms dari suaminya.perkuliahan hari ini telah selesai apa
ada yang mau ditanyakan? (Tanya pak dosen kepada mahasiswanya) lalu hampir
semua teman saya menjawab:” tidaaakkk pakk” yah bapak juga tau kalau kalian dah
ga sabar pengen pulang, ya sudah bapak tutup perkuliahannya Assalamualaikum…dan
pak dosenpun segera keluar ruangan. Lalu
nong pamitan sama ketiga sahabatnya yaitu Tika dan si kembar,, mereka
mengatakan “ hati-hati yah ia,,salam buat semua keluarga disana” iyaaaahh sip
makasih,, sambil berlari nong menjawab ucapan
dan pesan itu, karena saking senangnya nong lari-lari kecil karena takut
kesoren dan satuhal kebiasaan nong itu adalah selalu terburu-buru sampai
kecerobohannya dia suka membuat dirinya terluka atau celaka.
Itulah
dia selalu sajah tergesa-gesa jika ada hal yang membuat dia senang bahkan duka.
Kecerobohan nong sudah menjadi karakternya bahkan sekarang suami dan sahabat
kuliahnya juga telah mengetahui yang semulanya mereka piker saya itu anggun
tapi nyatanya nong tidak seperti yang mereka pikir. Selama perjalanan nong
mengabari kepada suami dan orang tua nong, agar mereka tak khawatir dan nong
itu orangnya terkadang keras kepala padahal kalau dia pulang sesore ini
membahayakan dirinya tapi karena rasa takut itu tertutup dengan rasa rindu akan
suaminya maka nong memberanikan diri karena pada dasarnya nong juga pemberani.
Tapi terkadang suaminya sendiri juga menyarankan besok pagi ajah daripada
nyampainya malem. Tapi pada akhirnya suaminya mengalah lagi mungkin agar
istrinya senang dan itupun suaminya pasti menanti semakin cepat pulang itu
lebih baik.
Setelah
nong sampai rumah dan sekarang dia selalu di jemput suaminya awalnya kita masih
pada canggung karena belum sepenuhnya terbiasa. Dan malam itu mereka berdua
berbincang dan seperti biasa nong yang cerewet dengan lantangnya menceritakan
perjalanannya selama pulang. Berbanding terbalik dengan suaminya yang kalem dan
santai dalam hal apapun alias pendiem yang hanya menanggapi dan mendengarkan
nong bercerita. Salah satu bentuk adilnya Alloh telah memasangkan kedua insan
ini saling melengkapi. Malam itu mereka melepas kangen dengan caranya
sendiri..hii…hiii
Kebetulan
jadwal kosong kuliah nong itu lumayan lama untuk pulang jadi mereka bisa
bersama 4 hari 3 malam dan atas rencana Alloh jadwal ngajar kosong suaminya juga sama dengan nong jadi mereka
berdua bisa melalui hari-hari yang mereka idamkan itu dengan rasa senang. Dan
seperti biasa nong dan suaminya selalu menghabiskan hari bersam keluarga dan
keponakannya tersayang dank arena ada merekalah yang meramaikan rumah denga
tawa tangis mereka rumah kita menjadi lebih berwarna.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar