Realita Cinta Riany 2
“pendekatan”
Setelah
semuanya telah nong ketahui dari dia langsung semua permasalahan penasaran nong tentang komitmen itu. Maka nong berusaha
bersikap biasa dan dia juga mengatakan kalau dia akan bersifat biasa tidak akan
terlalu sedekat dulu. Nong menyadari akan hal itu karena nong pikir meskipun
terlalu dekat malahan akan membuat nong sakit. Maka nong memutuskan untuk
belajar bersikap dewasa dalam menyikapai semua permasalahan. Semua yang telah
nong terima saat itu seperti biasa nong mencurahkan isi hatinya kepada Sinta,
dan dia yang selalu setia mendengar dan memberikan pengutan untuk nong bahkan
terkadang Sinta sendiri saja sudah merasa jengah dengan sikap nong yang kekeh
dan berambisi mendapatkan laki-laki itu terkadang juga Sinta merasa risih sama
lakii-laki itu karena sinta tak mau kalau sahabatnya terus tersakiti.
Nong
biasa masih tetap mengikuti pengajian seperti biasanya karena itu tujuan jutama
nong meskipun terkadang kehadirn dia merupakan penyemangat baginya. Karena
kebetulan tempat pengajian itu sangat dekat sekali dengan rumahnya dia makanya
tak bisa nong hindari untuk tidak bertemu bahkan dekat dengannya tapi nong
selalu berpikir bahwa jika kita berusaha memaksakan melupakan sesuatu justru apa yang seharusnya kita lupakan itu
akan semakin kita ingat karena pada dasarnya yang kita ingat itu malah sesuatu
yang akan kita lupakan tadi. Nong lebih memilih berjalan apa adanya saja jika
ada kesempatan dekat denganya kenapa tidak tapi jika tak ada kesempatan itu
nong tak akan memaksakan diri itu merupakan salah satu cara nong untuk tidak
peduli.
Cara nong seperti itu lumayan berhasil
karena nong sudah bisa tak peduli sama dia karena mungkin keadaan yang
memaksakan nong untuk bersikap biasa dan sikap dia juga tak terlalu berlebihan
jika lagi pada kumpul bahkan dia bersikap cuek, tapi teradang nong suka
menangkap sikap peduli dia terhadap nong meski sebenarnya sikap itu yang dia
sembunyikan dari nong. Karena sebenarnya perasaan perempuan dan fellingnya itu
lebih kuat di bandingkan dengan laki-laki. Nong sendiri sih seneng-seneng aja
jika hal itu terjadi padanya hanya nong selalu ingat agar tidak berlebihan
dalam mengartikan sikap dia kepadanya karena nong takut kalau sikap dia seperti
itu hanya sekedar kepedulian kepada seorang sahabat(tak lebih).
Pada
malam itu nong selesai keluar dari tempat pengajian nong tidak langsung pulang
karena ada beberapa teman dia yang masih mau pada kumpul dan kebetulan dia baru
keluar dari mesjid. Tempat pengajian tak jauh dari mesjid makanya masih
terlihat dia jika eluar dari mesjid. Satu senyuman itu melesat seketika
kepandangan nong, malam itu nong membalas senyumannya dan nong merasa senang
karena dia pikir yang tadinya dia cuek banget tiba-tiba dia memberikan senyuman
itu duluan. Biasanya nong menyimpulkan kalau dia yang mulai duluan itu mungkin
saja dia mau bersikap baik lagi sama nong. Dan ketika satu persatu teman-teman
nong pamit duluan untuk pulang hingga akhirnya tinggalah nong semdirian dan
saat itu juga nong mau memutuskan untuk langsung pulang kerumah. Tapiii,, apa
yang terjadi malam itu sehingga nong tak pernah bisa melupakan mal-malam itu
yang jarang banget nong rasakan . ternyata setelah dia masuk keda;lam rumah dan
dia berjalan perlahan ke samping rumahnya untuk mengambil bunga melati dan
kebiasaan dia suka menghisap sari wanginya bunga melati itu. Nong hanya melihat
dia ketika berjalan perlahan dan dia menghapiri nong saat itu juga detak
jantung nong berdetak marathon dalam hitungan detik saja perasaan nong sudah
tak karuan lebih tepatnya nong merasa deg-degan dia semakin dekat. “tuhaaan,
apa yang akan dia lakukan sama nong?”
ternyata dia kembali tersenyum dan tanpa bicara apapun dia langsung menjulurkan
tangannya yang sedang memegang bunga melati dan langsung memberikanya kepada
nong lalu dia menyuruh nong menghisapnya perlahan.”coba nong hisap wanginya
bunga melati ini, insya Alloh kita akan terasa nyaman dengan aromanya”. Tanpa
berkata-ata nong langsung mengikuti perintah dia untuk mencium bunga melati ini
dan nong tersenyum sambil memandangnya penuh dengan rasa sayang, tapi sayang
sekali dia tidak bisa merasakan apa yang nong rasakan malam itu.( andai saja A
tau betapa nong sayang” lamunan nong
selama menghisap bunga melati itu sambil memandang wajahnya). Tak lama kemudian
dia langsung memecahkan lamunan nong dan dia mengatak “ kalau nanti pulang
hati-hati yah?”. Mimpi apa nong semalam sampai dia perhatian. Mungkin itu
sepertinya biasa tapi bagi nong itu bentuk kepedulian dia meski sekedar
sahabat. Karena saking senangnya nong menyimpan bunga melati itu di lemari
bajunya sampai bunga itu mongering dan sudah tak tercium aroma wanginya binga
itu. Nong membungkus bunga itu dengan plastic transparan yang kecil. Karena
setiap nong melihat bunga itu akan
mengingatkannya pada malam yang diman nong merasa senang, satu cara juga agar
ketika nong merasa sedih juga setidaknya dengan melihat bunga itu akan membuat
suasana hati nong tak berada dalam kesedihan.meskipun cara nong sangat lebay
atau berlebihan tapi inilah kenyataannya. Dan ini cara nong jika menyukai
sesuatu maka takan bisa digantikan denga yang lain, adapun itu bisa terganti
harus ada alas an yang kuat untuk nong meninggalkan kesukaan itu.
Keadaan
semakin membaik sehingga nong bisa dekat lagi dengan dia dan nong masih
menikmati pendekatan itu, seperti biasa nong langsung mengabari kesenangannya
itu pada Sinta sahabatnya. Sinta senang jika sahabatnya itu senang. Nong
beruntung mendapatkan sahabat yang paling baik dan setia begitupun sebaliknya sinta juga selalu
berbagi cerita suka maupun duka kepada nong. Diantara kita sudah tidak ada yang
ditutup-tutupi lagi kecuali hal yang memang sangat pribadi. Sebenarnya kita
bersahabat berempat yaitu nong, Sinta,Dia dan ono. Jika kita di pengajian suka
bareng bahkan kalu ada salah satu di antara kita punya rizki lebih suka saling
berbagi mentelaktir bergiliran. Mungkin dia hanya menganggap nong sebagai sahabat
tapi nong menganggap lebih dari sahabat. Tapi meski kita dekat sebagai sahabt
nong masih bisa bersyukur yang penting bisa bareng sama dia.
Kriiing..kriiing..kring..
malam-malam saat itu nong kaget ternyata yang menghubungi nong itu ternyat
dia.. sumpah kaget banget tak seperti biasanya lalu nong langsung menerima
telponnya: “Assalamualaikum hallo,, kemidian ada yang mnjawab “waalaikumsalam,,
tapi suara itu yang nong tau bukanlah suarany dia. Aduh ada apa ini sebenarnya,
setelah nong mendengarkan dan perlahan mengamati suara itu ternyata masih
sahabatnya juga “ ini A ono yah? Haaa ada apa a malam-malam nelpon? Nong
kira dia yang telpon padahal dia dah
seneng dan geer banget, sempat terpikir nong bingung nantinya mau bilang apa
jika beneran dia yang nelpon.
Neng
lagi apah? Iyah ini A ono telpon pake hapenya Aa..maaf mengganggu “jelas A
ono”. Oh,, iyah gpp ko A. dan tiba-tiba A ono langsung bertanya ternyata
pertanyaanya itu tanpa basa-basi dia langsung mengatakan “apakah neng beneran
saying sama si Aa? Coba kalau beneran sayang neng sekarang katakana itu mala
mini juga. Nng tak langsung menjawab apa lagi pertanyaannya itu aneh banget.
Dan nong kaget denga pertanyaan itu.
Kalau begitu ono sudah tau kalau nong
suka dan sayang sama dia. Aduuuh,, nong malu dan bingung mau jawab apah. Lalu
nong mengalihkan lagi pertanyaan lain.”ko bisa sih telponnya dia, Emang dianya
kemana? Karena yang nong takutkan kalau dia juga benar-benar sedang berada sama
A ono. Jelas malu banget dong kalau dia tau nong sebenarnya suka sama dia..
terus-menerus nong mengalihkan, tapi A
ono lebih keras lagi dan meyakinkan nong kalau dia tidak sedang bersamanya. Yah
nong dengan polos dan jujurnya langsung mengatakan “iyah emang nong sayang sama
dia? ,,iiih tapi jang peke bilang-bilang
ke dia mengenai hal in. bujuk nong sama a ono sahabatnya itu agar tida
membocorkan pengakuan itu. Lalu A ono tertawa lepas. Nah dari situ nong curiga
pasti dia juga ada sama A ono. Ya sudah, makasih ya nong sebelumnya maaf sudah
mengganggu istirahatnya A ono sambil menutup telponnya
Assalamualaikum…tuuuut..tuuut. waalaikumsalam balas nong. Lengakap sudahlah
malam itu nong gak bisa tidur karena terpikir mengenai pembicaraan di telpon
tadi. “jangan-jangan dia dari tadi memang ada di situ..haduuuuh gimana ini
(nong mulai panik dan malu lebih tepatnya). Bahkan pagi itu nong ga mau ketemu
dengan dia. Tapi nong memiliki pikiran lain, mungkin saja niat baik sahabat
nong yang satu itu mau menyadarkan dia kalau memang benar kalau nong itu sayang
sama dia. Karena semulanya mungkin dia tak percaya tentang perasaannya nong
sama dia.
Selang
beberapa hari nong bersikap biasa dan nong berusaha melupakan kejadian yang
membuat nong tak bisa istirahat dengan tenang. Tapi nong perhatikan dia juga
bersikap biasa saja. Itu yang membuat nong tenang dengan tidak ada perubahan
sikap yang beda sama nong. Karena sikap dia itu seperti bunglon yang kadang
deket banget bisa jadi jauh banget dan cueknya minta ampuun deh seperti tak
pernah kenal. Bahkan dia itu jika tiba-tiba menjauh nong sendiri suka bingung
kenapa dia bisa sampai secuek gitu padahal kita ga ada masalah bahkan kita
deket banget sampai dia perhatian dan peduli. Tetapi setelah nong tau dan
selama itu nong mengenal dia memang itulah karakter dia jika dia sedang ada
masalah apapun dan dengan siapapun
maka dia itu suka mendiamkan semua orang
yang disekitarnya bahkan orang atau keluarganya sendiri sekalipun tak berani
bertanya sama dia. Dan dia selalu
mengurung diri di kamar, itu salah satu tandanya dia sedang ada masalah.
Seiring
berjalannya waktu nong lambat laun dapat memahami sifat dan karakternya dia.
Selama itu dia sedang menjalin komitmen dengan the opie itu, nong mempunyai
keinginan untuk mempunyai pacar juga, karena setelah dirasa nong juga merasa
sepi dan bahkan cemburu masa dia punya pacar sedangkan nong selalu mengharapkan
orang yang tak pasti yang hanya menganggapnya tak lebih sebagai sahabat saja.
Setelah nong pikir-pikir boleh juga tuh merespon kakak kelasnya itu yang dah
lama juga mendekati nong yang sejak nong kelas X SMA. Kakak kelasnya itu tak
bosan meski dan ditolak beberap kali tapi dia tetap berusaha untuik dekat
dengan nong padahal nong sendiri terkadang dari perkataannya itu suka ada yang
menyakiti kakak kelasnya itu lebih tepat nama panggilannya Ef.
Saat
itu nong pergi kekantin untuk jajan bersama teman-temannya tiba tiba si Ef itu
dating menyapa nong” mau ke kantin yah? Bisa kita bicara sebentar saja. Lalu
nong menjawab “ ada apa ya? Yah boleh tapi jangan lama-lama saya ga enak sama
temen saya sudah menunggu.jawab nong. Langsung Ef mengajak nong ngobrol di
sampingg kelas. Ada satu hal yang harus kamu tau, karena sejak pertama masuk
dan ketika kamu mengiuti menjadi anggota OSIS Ef sudah menyukaimu. Karena ada
yang sepesial pada dirimu yang tak ada dari perempuan lain. Dengan gombalannya nong tak mudah percaya begitu
saja denga apa yang Ef katakana barusan. Saat itu memang nong sempat tersanjung
juga karena hampir sebagian perempuan suka di gombalin padahal mereka tahu itu
tak benar dengan pada kenyataannya. Mungkin
itu salah satu jurus jitu bagi para kaum adam.
Oh,,gitu
yah ( nong masih cuek menanggapinya) apa harus saya menjawab pernyataan itu.
Tapi saya pikir itu bukan sebuh pertanyaan yang harus di jawab melainkan
pernyataan dia..ooohh… hee iyah maf maksud saya itu kamu maukan jadi pacar
saya? Tanya si Ef. Nong hany bisa tersenyum.hee.. maksih sebelumnya tapi saya
tak bisa menjawab saat ini juga karena dari awal tadi saya sudah bilang kalau
saya tak bisa lama, karena saya sudah di tunggu teman-teman saya. Maaf yah ka
saya duluan. Tap..tapii kapan kamu bisa menjawab pertanyaan saya (Ef berusaha
membujuk nong agar secepatnya menjawab sambil bicara terbata-bata) dan nong
menajawabnya sambil melangkahkan kaki dia menuju kelas,,”kapan-kapan saja yah
ka?hee..hee
Nong
langsung menceritakan itu sama teman sebangkunya dan sahabatnya sinta. Pendapat
mereka sih menyarankan nong menerima cintany Ef, karena temannya pikir Ef itu
salah satu siswa yang baik, aktif dan pintar dan wakil ketua OSIS pula..dan
wajahnya juga gak jelek-jelek amat sih. Nong sempat memikirkan saran dari
teman-temannya. Sempatt nong pertimbangkan juga apa yang temannya bilang itu
memang benar. Tapi setiap ada laki-laki yang mendekati justru yang nong ingat itu dia, karena nong
selalu mengatakan jika dirinya berpaling maka nong tak setia tapi selintas nong
merasa apakah dengan menunggu dia sekian lamanya dia akan memilih nong. Pada
kenyataannya TIDAK! Tapi nong tak mau kalau dia terus-terusan mengharapkan yang
tak pasti. Dari situ nong ada keinginan ingin mencoba berkomitmen.
Keesokan
harinya Ef seperti biasa masih bersih keras berusaha untuk memenangkan hatinya
nong. Keadaan sekolah juga sedang ramai dengan berita ada acara study tour ke
Bogor yang di laksanakan sekolh dan
panitia OSIS, Ef salah satu dari panitia itu yang menginformasikan kepada
seluruh siswa-siswi di sekolahnya. Sekalian alasan Ef untuk mendekati nong dan
mengajak agar nong mengiuti study tour itu.
Teng..teng..teng.. bel sekolah tada bel pulang berbunyi. Yeeeee…yeeee
pulaaaang.. pulangg!!! semua teman dan termasuk nong senag ketika mendengan bel
itu bunyi. Karena pada jam pelajaran terakhir itu adalah pelajaran fisika yang
akan membuat otak anak-anak sekelas termasuk nong keluar asap. Lalu buguru
langsung menetup pelajaran siang itu. Semua di kelas nong berrebutan hingga
berdesakan memaksakan ingin cepat-cepat keluar kelas. Tak melihat kalau pintu
kelasnya itu tak akan muat jika mengeluarkan semua banyak siswa sekelas. Meski
mereka sudah Sekolah Menengah atas tapi tetap saja kelakuannya itu seperti anak
TK.
Setelah
nong berhasil keluar kelas dari desakan teman-teman di tengah-tenga pintu yang
kecil itu ketika nong sudah tepat berada di depan kelas ternyat Ef sudah
terleebih dahulu berada di depan kelas nong. Tapi nong biasa aja bahkan
pura-pura tak melihat Ef. Dan Ef langsung berlari dan memanggil nong smapai
nong berhenti berjalan.iyah ada apa ka? Jawab nong, “bolehkan saya pulang
bareng sama kamu? Ajak Ef. Ya silahkan saja tapi saya juga bareng sama
teman-teman saya. Dan semua temn-teman nong langsung pengrtian dan perlahan
mereka jalan lebih duku dan membiarkan nong dengan Ef jalan bareng.
Iiih,,kenapa mereka pada jalan duluan sih (gerutu nong dalam hati. Awas yah
liat saja besok! Eeuuhh).
Maaf, mengenai pertanyaan saya kemarin bagaimana?tanya
Ef. Bagaimana apanya ka? Jawab nong jutek. Yaahh,, itu jawaban kamu gimana saya
diterima atau tidak? Oh,,mengenai itu yah,, aduh gimana yah ka saya sendiri
masih bingung mau jawab dari mana dulu. Emang jawaban itu penting yah buat
kaka? Jawab nong sekenanya. Mungkin buat kamu itu bahkan tak ada artinya tapi
buat saya jawaban itu sangat berarti. Ef kembali menjawab dengan nada memelas.
Aduuh nong jadi tak tega, kasihan ngeliat dia dan usaha yang keras untuk
mendapatkan jawaban itu. Apa nong terima dia saja yah?(nong bicara dalam hati
dan memikirkan jawaban apa yang akan nong katakana sama dia). Sebelumnya saya
minta maaf, okeh saya terima tapi ada satu syarat!. Apa itu syaratnya? (Ef
bertany kembali dengan semangat dan senang). Saat itu nong meminta kalau Ef mau
jadi pacar nong maka yang nong minta adalah dalam berpacaran nong ingin secara
sehat tidak seperti pacaran yang kebanyakan orang lain umumnya. Lalu Ef
menjawab iyah menyetujui syarat dari
nong.
Perasaan
nong saat itu bahkan tak se senang yang dirasakan Ef, bahkan nong malah menjadi
semakin bingung setelah menerima cintanya Ef. Nong berusaha bersikap baik dan
tak cuek + jutek lagi sama Ef. Tapi terkadang sifat itu suka muncul bahkan nong
suka lupa kalau Ef sudah menjadi pacarnya. Seiring berjalannya waktu nong
menilai sepertinya Ef itu tulus dan meskipun nong cuek tapi dia tak menyerah.
Saat itu rasa kasihan nong berubah menjadi suka. Lalu nong sedikit bersikap
manis sama Ef. Sekarang jadi sering pulang bareng bahkan pas istirahat dia suka
main ke depan kelas nong. Tapi kalau terlalu seriing nong suka memarahi Ef
karena malu di ledekin temen dan para guru juga karena nong sama Ef salah satu
anggota OSIS makanya para guru tau kedekatan nong denga Ef.
Nong
mulai merasakan nyaman dekat denga Ef, karena dia rasa belum ada laki-laki yang
perhatian seekstra dia. Padahal nong harapkan semua itu dari laki-laki yang
nong sayang yaitu dia yang selalu menganggapnya sahabat. Setiap kesekolah Ef
suka bawa motor dan pada saat itu Ef selalu ingin mengantarkan nong pulang tapi
lagi-lagi nong menolak ajakannya. Tapi pada lain kesempatan ketika ada rapat
OSIS dan saat itu kita pulang sore sampai hampir mau magrib dan nong terpaksa
tak bisa menolak ajakan dia untuk mengantarnya pulang.
Keesokan harinya saat disekolah ternyata
teman sekelasnya Ef melihat nong saat Ef mengantar pulang. Saat nong dan Ef
jalan bareng menuju kantin kemudian ada selentingan temen-teman nong yang
membuat Ef tersinggung dan nong juga merasa tersinggung. Aaaaahhh,, percuma
saja Ef ngeboncengin pacar juga sama halnya kamu ngeboncengin karung beras.
Mereka mengartikan kalau pasangan bias any ketika di bonceng pacarnya maka si
ceweknya itu suka memegang pinggang cowoknya tapi beda halnya denga nong hanya
duduk menyampinga dan berpegangan sama behel belakang jok motornya. Nong tak
menghiraukan mereka biasa ajah jalan menujukantin. Tapi mungkin beda halnya
denga Ef yang biasnya kalau laki-laki itu diledekin sama temennya maka suka
oanas dan ingin menunjukan sesuatu yang dikatakannya itu tidakk benar. Tapi Ef
selalu teringat syarat dari nong yaitu ingai pacaran secara sehat bahkan nong
bilang hany cukup bertemu di sekolah sajah tidak untuk diluar.
Tak
terasa lumayan lama juga nong dengan Ef. Malam itu nong sempat terpikirkan
dia lagi. Dan nong merasa kalau saat itu nong ta peduli lagi sama laki-laki
pujaanya bahkan sempet terlupakan. Tapi pada saat bertemu dia dipengajian tetap
saja perasaan itu tak pernah hilang. Dan nong perhatika sepertinya dia sedang
menikmati pacarannya denga teh opie itu. Jika nong melihat dia memegang HP sambil tersenyem ,
sempat terpikir pasti dia sedang smsan dengan pacarnya rasa cemburu itu
seketika datang tanpa kompromi. Terlihat kalau dia sangat senang jika memegang
HP itu akhir-akhir ini. Beda halnya denga nong menjalani komitmen atas dasar
kasihan dan tanpa perasaan.
Nong bingung apakah mau di lanjutkan atau
tida hubungannya denga Ef . karena nong rasa ada sesuatu yang mengganjal dalam
dirinya di tambah lagi ternyata perasaan itu dating lagi.
“Beradaptasi"
Setelah
saya mengetahui semuanya saya tidak mau berada dalam keterpurukan rasa sakit
itu, saya ingin mulai menata hati saya yang sebelumnya hancur berantakan. Dan
perlahan saya mencoba berdamai dengan bayang-bayang itu. Cukup hancur juga
prestasi saya di kelas sampai saya hanya mendapatkan peringkat ke 10, mungkin
faktor sibuknya di organisasi dan faktor utama adalah harapan itu hilang
setelah saya menunggu sekian tahun lamanya. Ya sudaaahlaah,,, saya harus bisa
muve on dari dia, sudah cukup beberapa prestasi saya korbankan tapi saya tidak
menyalahkan dia mungkin saja ini ketidak profesionalan saya dalam menyikapi
semuanya, dan saya sekarang duduk di bangku kelsa XII serta jabatan saya
sebagai wakil ketua OSIS sudah berakhir. Saat ini saya harus belajar beradaptasi
dengan keadaan saya saat ini. Memang dahulunya ada beberapa laki-laki yang
ngebet sama saya. Dan saya mencoba merespon benerapa laki-laki yang ingin dekat
dengan saya, tapi sikap jutek dan galak saya ternyata tidak hilang.haaa,,
Banyak
sahabat saya yang bilang kalau saya tak mau membuka hati untuk yang
lain. Tapi saya pikir kenapa tidak saya beri mereka kesempatan untuk dekat
dengan saya, dan saya perlahan bersikap manis. Ada salah satu kakak kelas yang
mengejar saya saat saya duduk di bangku kelas X, dan saya mencoba membuka hati
buat dia,, tapi pada kenyataannya saya tidak memakai hati dan perasaan saya
kepada kakak kelas saya itu saat menerima cintanya,,,dan akhirnya saya menjalin
hubungan tanpa hati,, jujur saja saya menerima dia hanya untuk mencoba
melupakan laki-laki dewasa itu. lumayan lama saya memanfaatkan pacar baru saya
hinngga akhirnya saya merasa hampa karena taanpa menggunakan hati bahkan saya
merasa bersalah kalau saya telah memanfaatkan orang lain untuk melampiaskan
dari rasa sakit saya. Dan akhirnya saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan
itu, dengan alasan saya memang tidak memiliki perasaan suka sama dia dan alasan
lain saya mau fokus sekolah karena saya ingin
mengejar prestasi saya yang tertinggal jauh.
Ya
memang dia mengakui setelah mendengar pernytaan saya yang ingin memutuskan
hubungan itu dia merasa sakit hati. Tapi untungnya dia masih mau berteman
dengan saya dan tidak menganggap saya musuh. Alhasil saya tidak merasa ada
beban lagi sudah membohongi diri sendiri dan orang lain. Bahkan sampai saat ini
saya belum bisa melupakan laki-laki dewasa itu mungkin saya tidak akan bisa
melupakannya karena dialah laki-laki pertama yang saya cintai. Jomblo lagi deh
saya,, dan memang status itu yang saya miliki dari dulu,, tapi itu karena saya yang tidak mau membuka hati
untuk yang lain. Sahabat saya sinta yang selalu setia mendengar semua keluh
kesah saya smapai-sampai sinta merasa bosan karena yang saya ceritakan objeknya
itu-itu saja yaitu laki-laki dewasa pujaan hatiku,hee,,,. Dan sekarang saya
berusaha bersikap biasa saja sama laki-laki dewasa itu karena saya tahu kalau
dia pacar orang tapi yang anehnya itu kenapa saya bisa yakin kalau dialah
imamku nanati, meski sakit itu selalu membayangi bahkan melekat dalam hati
namun saya mencoba menerima kepahitan
itu mungkin itu sudah bagian hidupku. Dan dia juga bersikap biasa tidak terlalu
menunjukan bentuk perhatian itu lagi, karena mungkin dia takut saya salah
mengartikan kedekatan itu. Ya memang saya yang kegeeran kali,, ya wajarlah karena
perempuan itu kalau di berikan perhatian dan senyuman pasti sulit melupakan.
Apalagi di masa-masa puber. Dan dialah yang pertama mengisi ruang di hati saya.
Saya sekarang bisa fokus untuk Ujian Nasional
karena saya menginginkan nilai yang terbaik yang ingin saya berikan kepada
kedua orang tua saya, selama memasuki bimbel ”bimbingan belajar di sekolah.
Saya merasa perlahan bisa terlupa dengan berbagai masalah denga hati saya
karena adanya tambahan jam pelajaran dan menyibukan diri dengan kegiatan saat itu samapai sore. Saya masih menikmati masa
beradaptasi saya yang mulai menyusun rapih perasaan yang dahulu sempat hancur.
Disitulah saya merasakan kebersamaan denga teman-teman saya dan saya berpikir
ingin menikmati masa remajaku dengan teman-temanku sebelum masuk ke masa dewasa
karena orang dewasa bilang setelah memasuki masa dewasa maka berbagai
masalahpun akan bertambah rumit. Tapi
saya selalu mengambil hikmah dari setiap masalah yang ada. Karena dengan
adanya masalah itu merupakan proses pendewasaan bagi kita bagaimana pengambilan
sikap dalam menghadapi masalah tersebut. Dan saya masih mengingat apa yang
pernah dulu dia ucapkan” menjalani hidup itu jangan mau instant, tapi bagai
mana kita melalu proses itu karena setelah kita bisa lalui proses itu maka akan
terasa lebih indah”. Dan itu salah satu pengutan bagi saya . nasehat dan pesan
dia akan selalu saya ingat,, jangankan mengingat perkataanyya wajahnya saja
tidak bisa saya delet dalam pikiran saya bahkan
sampai rasa sakitnya juga selalu melekat. Biarkan berjalan apa adanya
sajalah”santai nong, mencoba menenangkan diri”. Satu hal lagi panggilan “nong”
itu berasal dari dia hanya 2 orang sepesial yang memanggilku dengan sebutan
nong, laki-laki dewasa itu dan sahabat saya Sinta.
Tibalah saya menghadapi Ujian
Nasional itu dan saya harus berusaha mendapatkan hasil yang terbaik untuk
mamah. ,, gambate Kudasaii….. (semoga berhasil). Perlahan nong mulai terbiasa
dengan kegiatan dan kesibukan untuk mempersiapkan diri menghadapi Ujian
Nasional karena dia ingin memberikan hasil yang terbaik untuk kedua orang
tuanya yang selama ini berperan sangat penting dalam hidupnya. Selesainya nong
menghadapi Ujian nasional dengan ketenangan dan dia merasa percaya diri karena
mengisi semua soal dengan kemampuannya selebihnya dia menyerahkan pada yang
Maha kuasa. Setelah menunggu beberapa minggu untuk penentuan hasil Ujian
Nasionalnya nong melepaskan penat dengan teman-teman sekelasnya, agar tidak
terlalu tegang sampai akhirnya tiba surat hasil Ujian Nasionalnya yang di
terima langsung oleh salah satu orang tuanya. Nong dan semua teman-temannya
berharap mendapatkan hasil sesuai keinginannya. Amiiin…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar