Realita Cinta Riany 3

“Senyuman untuk mamah”
                   Ketika kertas satu lembar itu di bagikan ketangan orang tua kami masing-masing itulah penentuan masa depan kami, disaat itu pula seluruh siswa merasa tegang dan penasaran. Apa yang di maksud kertas selembar itu sebagai penentuan masa depan kami melainkan hasil Ujian Nasional (UN). Dan pada akhirnya masing-masing orang tua keluar dari ruangan dan para siswa celingukan kanan kiri melihat orang tua mereka yang baru keluar dari ruangan, akhirnya saya lari menghampiri mamah.. kemudian mamahpun memasang wajah tersenyum dan segera menghampiri saya, mamah mengucapkan “SELAMAT yaaah...” itu merupakan kalimat yang saya tunggu-tunggu dari dulu karena selama saya duduk di bangku SD,SMp,SMA sekarang baru pertama kali mamah menghadiri undangan dari sekolah, karena biasanya kalau ada undangan atau rapat wali murid yang hadir itu tetangga (teman mamah) yang diwakilkan, tapi saya tidak pernah merasa kecewa  karena mungkin mamah sibuk dengan kerjaannya itupun untuk biaya  sekolah dan saya selalu berpikir positif terhadap kedua orang tua saya.
Padahal hati kecil selalu menginginkan orang tua hadir ketika pembagian rapot karena saya ingin sekali menunjukan hasil prestasi saya yang bagus dan alhamdulillah saya selalu mendapatkan peringkat antara 1 sampai 3(10 besar). Tapi semua itu awalnya tidak saya tunjukan karena orang tua tidak menanyakan  semua itu. Begitu sedihnya saya ketika merasakan itu dan melihat teman-teman saya yang lainnya yang selalu dekat dengan orang tuannya. Jadi setiap kenaikan kelas saya jarang melaporkan hasil belajar saya ke mereka. Bahkan saya mengikuti olimpiade dan pertandingan olahraga “ PORSENI” pun saya tak katakan pada mereka. Karena saya pikir dulu gak akan di hiraukan,, paling juga mereka mengatakan “ oooohh,,iyahhh sok ajah!!! Selam itu positif.
          Tapi sya tidak pernah mengeluh dan saya tak mau mengalah dengan keadaan,, karena saya masih punya teman-teman terdekat yang selalu ada dan menghibur,, bahkan saya sangat sering membawa teman untuk main di rumah,, karena memang rumah selalu kosong saat adik saya belum lahir bahkan temn-teman suka mengatakan rumah saya adalah “base cam” haaaa mungkin karena sepi jadi mereka tak merasa canggung,,,  meskipun di rumah saya tak pernah ada makanan ringan,, paling juga kita patungan buat beli makanan ringan.. tapi tak kalah seruu juga untuk mengisi kekosongan hati..jiiiiaaaahh gayanyah!! kembali ke acara perpisahan SMA ,, pada saat acara di mulai dan pada saat itu berbagai hiburan di tampilkan bahkan sebagian siswa klas 3, kelas 2 dan 1 ikut berpartisipasi untuk memeriahkan acara perpisahannya.
 Saya bersama mamah ketawa-ketiwi bareng. Sumpah hari itu takan pernah saya lupakan karena untuk saya bereng dengannya itu langka sekali.. saat mamah tertawa lebar saya hanyya memeperhatikan mamah ,,saat itu juga saya ingin menangis karena senang melihat mamah bisa tertawa..mamah itu jarang sekali tersenyum dan saya pun jarang komunikasi dengannya dan itulah yang membuat hari menjadi sepecial buat saya. Tak lama kemudian ibu kepala sekolah akan mengumumkan nilai UN yang terbesar dan siswa yang berprestasi di bidang non akademik justru nilainya yang terbesar.. pada saat pengumuman itu di mulai memang saya tidak mendapatkan predikat siswa nilai terbesar,, yang tak kalah anehnya pun justru nilai terbesar itu di raih oleh teman saya yang jaraaang sekolah bahkan matematika dia perkalian saja tidak bisa semuanyaah.haaaa kami semua tercengan ketika pengumuman di bacakan ,,haduuuuhh yaaahh.. bahka semua guru juga pada ketawa. Mungkin kita terlalu menilai orang itu hanya dari sudut pandang saja tetapi dibalik semua yang tak kita ketahui bahkan itu yang terbaik. Jadi jangn pernah menilai orang hanya dari sudut pandang saja.
saya masih punya harapan 1 bidang non akademik belum di umumkan.. karena saya ingin sekali mamah tau perkembangan saya d sekolah. Mamah bilang” loh ko ia gak dapet juara? Hee .. sambil mamah tersenyum nyindir saya, memang di rumah saya di panggil dengan sebutan “ia”.
                   Yaaahh maaf mah mungkin bukan rizkinyah ia.. eh mah mungkin saja ia dapet penghargaan dari bidang lain hee..mamah hanya tersenyum dan memperhatikan kembali pengumumannya,, “kita lihat saja nanti apa pengumuman selanjutnya sahut mamah”, dan kepala sekolah mengumumkan ekstra kulikuler berbagai bidang yang di laksanakan oleh sekolah dan pada saat mengatakan “saya berikan penghargaan bagi peserta Pencinta Alam “PA” terbaik selama tahun 2008-2010 adalaaaaaahhh....jengjengjeeeng..jatuh kepada Shevty Riany kelas XII IPA 2,,suara tepuk tangan serempak saya sangat kaget disertai senang,,dan mamah pun memeluk dan mencium saya yang pertama kalinyah seingat saya,,mungkin waktu kecilpun sering kali yaaah di peluk,,heee tapi ini kan beda! Dan yang mengambil piagam penghargaan itu mamah kedepan panggung.. saya menoleh kebelakang karena saya merasa di kelopak mata sya ada cairan yang akan jatuh ke pipi saya,,dan ternyata yaALloh saya menangis,, ni adalah tangisan haru dan kebahagiaan bagi saya. Kemudian mamah berjalan menghampiri saya dan mengucapkan selamat lagi”ternyata anak mamah aktif juga yaaahh..sambil mengelus kepala saya,,dan kerudung saya pun sedikit berubah.hee
Tak lama juga mamah langsung pamit pulang karena di akhir acara itu hanya khusus bagi kelas 3 yang akan melakuknan perpisahan. Saya bersama teman-teman semuanya berjabat tangan dengan semua guru-guru juga hingga akhirnya pada mengeluarkan air mata sedih sekaligus bahagia. Kami berfoto bareng canda tawa bareng dan saling bergurau serta mengobrolkan kedepannya masa depan kami akan di bawa kemana.. kita berbeda-beda tujuan ada yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi ada juga yang mau kerja di pabrik-pabrik dan ada juga yang mau langsung membangun rumah tangga” menikah”. Dan saya sendiri masih bingung antara kerja dan melanjutkan sekolah lagi keperguruan tinggi (kuliah). Kalau keinginan hati mah ingin kuliah dulu tapi melihat ekonomi keluarga saya lihat kurang memungkinkan,,pada saat itu selama libur setelah UN saya dilematis antara kuliah dan kerja,,karena saya kurang keberanian untuk mengatakan keinginan saya itu padahal guru semua mensuport saya untuk melanjutkan. Dan beberapa bulan kemudian saya jatuh sakit karena memikirkan dan memendam keinginan itu, saat itu juga bapa menghampiri saya ke kamar apa yang saya rasakan dan inginkan sampai jatuh sakit selama 3 hari ini. Pada akhirnya saya menangis ketika bapak menanyakan hal itu . pak ia ingin kuliah??? Sambil menangis terisak,, bapak langsung mengambil kesimpulan mengiyahkan “oohh,, ia pengen kuliah? Kenapa ga bilang dari awal ke mamah atau bapak nak? Sambil bapak tertawa dan memeluk setengah badan ia dari samping. Ia pun ikut tersenyum senang sabil menyeka air mata nya.heee.
Setelah percakapan itu selesai keesokan hainya saya menemui salah satu guru SMA, yang dulu sempat menawarkan saya masuk keperguruan tinggi itu. Kemudian kamipun berbincang seputar perkuliahan saya dan guru terdekat saya menyarankan mengambil jurusan pendididkan fisika karena peluang mengajarnya sangat bagus, faktanya guru-guru fisika itu dibutuhkan. Semulanya saya ingin masuk jurusan Pendidikan Agama Islam , tapi karena kuotanya terlalu banyak yang mengambil jurusan pendidikan Agaman Islam maka saya memberanikan diri memilih jurusan yang disarankan guru saya. Lalu saya segera menyampaikan berita itu kepada orang tua. Bapak saya sangat setuju tapi mamah saya menginginkan saya melanjutkan keperguruan tinggi yang ada di Purwakarta tepatnya di kota kelahiran saya. Munngkin karena khawatir anak gadisnya di lepas jauh di kota besar apalagi anak gadisnya itu masih sedikit manja dan tak bisa apa-apa. Tapi bapak saya memiliki tujuan yang lain yaitu:”justru kita harus lepas ia untuk belajar mandiri” kita lihat sejauh mana dia bertahan di kota rantau. Dan akhirnya mamah juga menyetujui saran bapak saya meski dengan berat hati karena keputusan akhir selalu bapak yang menentukan.
Setelah selesai pendaftaran kesana sini dari beberapa perguruan tinggi  yang saya coba kemudian saya diterima di salah satu Universitas Islam Negeri Bandung (UIN). Saatnya tiba saya harus mengikuti tes tulis dan wawancar karena saya belum berani ke bandung sendiri jadi saya selalu di anter sama bapak. Setelah selesai tes tulis 3 hari kemudian saya harus melewati 1 tahap lagi yaitu tes wawancara. Lumayan takut juga soalnya saya takut di tes bahasa Arab karena saya basic dari SMA. Tapi Alhamdulillah terlalui juga dan lumayan saya mendapat nilai 75.
Satu minggu kemudian hasil tes di umumkan melalui beberapa media salah satunya media cetak/Koran dan media on line dan via pos. Tapi ada saudara gurunya saya yang mau membatu melihat hasil tes itu namanya A Usup yang saat ini dia sudah tingkat akhir yang sedang mennyusun skripsi. Saat tiba waktu pengumuman itu saya menunggu pak pos dan sengaja on line untuk melihat hasilnya, tapi sebelum saya memulai on line ternyata saya sudah mendapat pesan singkat dari A usup bahwa saya lulus dan syah menjadi mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Alhamdullah ucap syukur saya , dan langsung saya sampaikan kabar gembira ini sama kedua orang tua saya sampai-sampai mamah tersenyum lebar dan mengucapkan kepada saya karena telah lulus tes dan menjadi mahasiswi. Seneng banget bisa ngeliat mamah tersenyum bahagia, karena saya jarang melihat mereka tersenyum bangga sama anaknya.hee
Kemudian orang tuaku sibuk menyiapkan segalanya apalagi saya akan berjauhan dengan mereka, sibuk mencari kosan yang aman, dan terjangkau hargany. Karena yang namanya orang tua  menginginkan yang terbaik untuk anaknya sampai mau berkorban segalanya. Hingga saya menemukan tempat yang nyaman, ketat, aman dan layak di huni bagi perempuan. Mamah sengaja mencari asrama puteri karena takut anaknya di gangguin laki-laki nama asrama saya “Asrama Diana Puteri”.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Kalender

Tong Hilap Waktu Sholat